13 Agustus 2013, 02:58 Sebelum Cahaya
Hari besar telah menjadi pencerahan dari penyesatanku
Aku melihat, dan akhirnya harus kubuka mata hati dan pikiran
Bahwa bersyukur adalah satu - satunya yang kubutuhkan
Mereka berkata, aku melihat. Kami sepakat tanpa kata setuju
Dingin. Ya, tembok disampingku berkata dingin
Aku berkata "Aku juga kawan, tapi tidak di dada. Ada mereka yang selalu menyayangiku. Ada dia yang selalu aku pikirkan"
Gambar di sudut kamar, tentang wajah orang asing itu tetap tersenyum.
Tetap cantik, tapi tidak semenarik dulu.
Menemani setiap malam.
Liburan telah berakhir beberapa jam lalu.
5 hari yang terasa datar, dengan kembang api di bagian akhirnya.
Ku tatap lagi buku ini
Mengeluarkan tinta, menumpahkan isi hati.
Sedih, aku tidak menangis
Gembira, aku tidak tertawa
Jelas aku berharap seseorang untuk berbagi cerita
Menghadapi masalah? Biar aku sendiri
Hanya bercerita, berharap bisa merasakan
Hari - hari telah menanti
Semburan - semburan alien
Serangan kloning diriku
Bahkan tipu daya siluman
Aku bersyukur atas duka
Aku bersyukur atas luka
Karena itu aku bisa merasakan bahagia
Aku bersyukur atas semuanya
Aku senang Tuhan telah memberi seseorang yang mengisi otakku.
Oh anggunnya . . .
Waktu bermimpi telah habis
Beberapa jam lagi untuk menghadapi tantangan
Aku bersyukur
Dari sudut manapun, sesuatu yang indah pasti ada
Meskipun dari sudut pandang yang bengkok, Langit Tetap Indah
Selamat malam :)